Seorang wanita yang setara dengan seribu lelaki

EraTaqwa.Com - Disebuah masjid, ada seorang guru tahfidz yaang bercerita tentang seorang anak kecil yang ingin bergabung dengan rpogram halaqah (Tahfidz)

Lalu ia bertanya kepada anak tersebut, "Apakah anda sudah hafal beberapa surat di dalam al-quran ?"

Lalu si anak menjawab : "Sudah."

"Apakah kamu hafal Juz amma ?" Tanyanya kembali.

"Ya saya hafal."

Lalu guru tersebut menyuruhnya untuk membacanya. Setelah anak tersebut selesai membaca, gurunya bertanya kembali : "apakah kamu hafal surat tabarak (Al-Mulk) ?"

"Iya saya hafal."Menjawab pertanyaan sang guru tahfidz tersebut, hingga membuat takjub.

Kembali bertanya " Apaka kamu hafal surat An-Nahl ?"

"iya", lalu beliau mengetes bacaanya.

Selain beliau takjub karna hafalanmya, namun juga karna bacaannya yang tidak salah sama sekali. Dengan heran ustad tersebut bertanya lagi, namun dengan surat yang lebih panjang. : "Apakah kamu hafal surat Al-Baqarah ?"

"Ya saya hafal." Jawab anak tersebut diteruskan dengan membacanya.

Dengan takjub beliaupun bertanya kembali : "Apakah kamu hafal Al-Quran ?"

"Iya"

Karna Ustad tadi takjub karna usianya yang belia namun dengan hafalanya, iaun akhirnya meyuruh kepada anak tersebut untuk mengundang orang tuanya ke tampat tersebut.

Kesekoan harinya datanglah seorang lelaki dengan pakaian yang tidak mencerminkan orang yang teguh dengan ajaranNYA, yang ternyata ayah dari anak tadi.

Ustad tadi dengan melihat penampilan ayah begitu tidak percaya, namun ayah dari anak tersebut mengetahui pikiran ustad tersebut dan berkata : "Aku memaklumi keherananmu bila anda terkejut melihat saya adalah orang tuanya. Namun saya akan menjawab keheranan anda, bahwa dibelakang anak saya yang shaleh ada seorang wanita yang setara dengan seribu lelaki, yaitu istri saya. Akan kusampaikan pula kabar gembira yang saya punya yaitu 3 anak lelaki saya sudah hafal Quran dan anak perempuan saya yang berumur 4 tahun sudah hafal juz amma."

Itu justru menambah keheranan ustad tersebut, dan ia bertanya : " Bagaimana bisa begitu ?"

Lantas sang ayah dari anak tersebut menceritakanya bahwa ibunya selalu mendidik anaknya untuk mulai belajar berbicara dengan menghafal Quran. Dan ia selalu mengajarkan bahwa mereka harus selalu menghafal Quran. Dan cara nya ialah, barang siapa yang dapat menghafal paling cepatia akan mendapat jatah makan malam terlebih dahulu, bagi yang pertama kali mengulang hafalanya boleh memilih berlibur akhir pekan untuk kemana, dan siapa yang paling cepat menyempurnakan halanya ia boleh memilih kemana ia ingin pergi saat libur sekolah. Cara tersebut mapu membuat anak-anak bersemangat dalam menghafal Quran.

Benar, wanita seperti inilah yang pantas mendapat gelar shalihah.

"Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shalihah" (HR. Muslim)

3/18/2015